首页> 外文OA文献 >Analisis faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan non performing loan (npl) dan dampaknya terhadap penyaluran kredit di sektor umkm (studi kasus di bank bri)
【2h】

Analisis faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan non performing loan (npl) dan dampaknya terhadap penyaluran kredit di sektor umkm (studi kasus di bank bri)

机译:分析导致不良贷款(NPL)增加的因素及其对UMKM部门贷款的影响(世行BRI案例研究)

摘要

Banyaknya jumlah bank yang beroperasi di Indonesia diharapakan mampu meningkatkan fungsi intermediasi perbankan. Peningkatan fungsi intermediasi perbankan dapat dilihat dari meningkatnya jumlah dana masyarakat yang berhasil disalurkan kembali oleh perbankan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit). Berdasarkan data Bank Indonesia, NPL atau kredit macet tahun 2005 cenderung meningkat. Meningkatnya nilai NPL selain dipengaruhi indikator makro ekonomi dapat juga dipengaruhi oleh faktor internal perbankan. Meningkatnya nilai NPL dapat mempengaruhi besarnya jumlah kredit yang disalurkan kepada masyarakat termasuk ke sektor UMKM. Bank BRI merupakan bank yang dikenal fokus memberikan kredit ke sektor UMKM karena sebagian besar kreditnya (hampir 90 %) disalurkan ke sektor UMKM. Beberapa faktor yang diduga berpengaruh terhadap tingkat NPL adalah, suku bunga kredit rill BRI, KBI dan LDR. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang secara signifikan menyebabkan meningkatnya NPL BRI dan menganalisis dampak meningkatnya NPL terhadap penyaluran kredit BRI di sektor UMKM.udPenelitian ini dilaksanakan dengan menganalisis dua model ekonometrika. Model pertama adalah hubungan antara nilai LDR (Loan to Deposit Ratio), tingkat bunga rill BRI, dan kebijakan BI terhadap NPL. Sedangkan model kedua adalah hubungan antara NPL dan trend terhadap jumlah kredit yang disalurkan BRI di sektor UMKM. Data dikumpulkan dari BRI pada triwulan pertama tahun 2004 sampai dengan triwulan ke-2 tahun 2007. Penelitian ini menggunakan metode ekonometrika sederhana untuk mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap meningkatnya rasio NPL BRI dan melihat dampaknya terhadap kinerja penyaluran kredit di sektor UMKM. udHasil penelitian menunjukkan bahwa dari uji statistik model pertama terdapat satu variabel bebas (KBI) yang berpengaruh signifikan terhadap variabel tak bebas (NPL) sedangkan variabel LDR dan SBR berpengaruh secara tidak signifikan. Koefisien LDR bertanda negatif menunjukkan hubungan antara NPL dan LDR yang berlawanan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi nilai LDR maka nilai NPL akan cenderung turun. Kondisi ini dapat dijelaskan oleh kebijakan perbankan yang justru melakukan peningkatan jumlah pinjaman terhadap dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank Koefisien LDR bernilai -0.061 yang berarti kenaikan nilai LDR 1 persen akan menyebabkan penurunan nilai NPL sebesar 0,061 persen.udRasio LDR ini digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana dana masyarakat yang dihimpun oleh bank disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit. Prinsip kehati-hatian hendaknya diterapkan bank dalam menentukan calon debitur yang benar-benar dapat menjaga dana kredit yang disalurkan. Dengan memilih calon kreditur yang memiliki reputasi yang baik diharapkan nilai NPL dapat turun sehingga bank dapat meningkatkan volume kredit yang akan meningkatkan nilai LDR, sehingga peran bank sebagai intermediasi benar-benar terwujud.udVariabel suku bunga rill kredit BRI dari hasil perhitungan ternyata mempengaruhi nilai NPL sektor UMKM BRI dengan tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel tingkat suku bunga sebesar 0.582 lebih besar dari nilai α yaitu 0,1. Hal ini menujukkan bahwa tingkat suku bunga ternyata tidak berpengaruh secara langsung terhadap tingkat NPL. Meskipun efek kenaikan suku bunga kredit secara teoritis langsung berpengaruh pada kemampuan membayar kembali debitur dan berpotensi meningkatkan kredit bermasalah (NPL). Hal ini disebabkan oleh karena data yang digunakan dalam penelitian ini terlalu pendek (n=14), sehingga kemungkinan besar tidak mampu menerangkan hubungan antara NPL dan SBB secara lebih nyata, serta jarak antar periode yang masih cukup lebar (triwulan).udPenanganan NPL antara lain dengan kredit dengan kemampuan bayar nasabah. Suku bunga pinjaman dipengaruhi cost of fund atau biaya dana masyarakat. Apabila cost of fund turun kemungkinan besar akan berpengaruh pada turunnya suku bunga pinjaman. Namun pada prakteknya cost of fund tidak mudah untuk diturunkan begitu saja karena nasabah dapat dengan mudah beralih ke bank lain yang menawarkan suku bunga simpanan yang lebih tinggi bagi para nasabahnya. Faktor lain yang mempengaruhi tinggi rendahnya bunga kredit adalah margin yang diharapkan dari satu bank. Semakin tinggi tingkat keuntungan atau margin yang diharapkan oleh suatu bank cenderung akan membuat bank tersebut mengenakan suku bunga kredit yang lebih tinggi. Namun demikian bank dapat tetap mempertahankan suku bunga kredit dan melakukan penurunan terget keuntungan untuk tetap mempertahankan loyalitas nasabah.udVariabel Kebijakan Bank Indonesia (KBI) mempengaruhi NPL secara signifikan. KBI No. 7 Tahun 2005 menyebutkan bahwa adanya pengharusan dilakukannya penyeragaman penilaian dan pengategorian kualitas aktiva produktif oleh bank. Hasil pengolahan nilai signifikansi variabel KBI adalah 0,016. Hal ini berarti KBI signifikan mempengaruhi NPL pada tingkat kepercayaan 95% karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan terjadi perbedaan yang nyata antara NPL setelah diterapkannya KBI dengan NPL sebelum diterapkannya KBI.udPada periode sebelum diterapkannya KBI tingkat NPL adalah 10,74 persen sedangkan pada periode setelah diterapkannya KBI tingkat NPL meningkat menjadi 11,42 persen. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa penerapan KBI akan membawa pengaruh terhadap meningkatnya NPL bank karena bank harus menilai aktiva produktif dengan penilaian yang seragam. udPada model ekonometrika yang kedua, uji statistik yang digunakan adalah uji F dan uji koefisien determinasi (R¬¬¬¬¬2). Dari hasil pengolahan terlihat bahwa perubahan tingkat NPL secara tidak nyata mampu mempengaruhi jumlah kredit yang disalurkan pada sektor UMKM koefisien yang ada bertentangan dengan asumsi yang dibuat. Sedangkan trend mempengaruhi jumlah kredit secara nyata. Hal ini terlihat dari hasil Uji F dimana nilai signifikansinya adalah sebesar 0.001 yang lebih kecil dari taraf nyata 0.05. Uji koefisien determinasi menunjukkan nilai dari R2 model adalah sebesar 74.8 %. Nilai ini dapat diartikan bahwa keragaman dari jumlah kredit yang disalurkan oleh BRI di sektor UMKM 74.8 persen dapat dijelaskan oleh tingkat NPL. Sisanya sebesar 25.2 persen dijelaskan oleh variabel eksogen lain di luar model. udUji ekonomi memperihatkan bahwa koefisien NPL bertanda positif yang menujukkan bahwa hubungan antara NPL dan jumlah kredit yang disalurkan ke sektor UMKM adalah searah artinya semakin tinggi nilai NPL akan menyebabkan jumlah kredit yang disalurkan akan meningkat. Peningkatan 1% dari NPL akan menyebabkan peningkatan jumlah kredit yang disalurkan BRI ke sektor UMKM meningkat sebesar 20.86 trilyun rupiah. Tanda variabel NPL yang positif berlawanan dengan hipotesis awal yang dibuat dimana semakin tinggi NPL akan menyebabkan menurunnya jumlah kredit yang disalurkan.udTotal pinjaman yang disalurkan BRI ke sektor UMKM yang terus meningkat tidak berarti bahwa LDR juga mengalami peningkatan. Nilai LDR lebih mencerminkan efektivitas perbankan dalam menjalankan fungsi intermediasi. Nilai LDR yang cenderung menurun dapat diakibatkan beberapa faktor diantaranya adalah karena pertumbuhan kredit menunjukan peningkatan namun karena adanya penghapus bukuan kredit menyebabkan seolah-olah tidak terjadi kenaikan LDR. Selain itu, dapat juga disebabkan karena pertumbuhan simpanan lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan pinjaman yang disebabkan karena adanya penghapus bukuan kredit tersebut. Penyaluran kredit ke sektor UMKM hendaknya menjadi perhatian khusus bagi pihak BRI mengingat sektor UMKM telah terbukti dapat bertahan dari pengaruh makro ekonomi seperti tingkat inflasi dan krisis moneter. udPenerapan Kebijakan Bank Indonesia mengenai menyeragaman aktiva produktift telah memberikan dampak yang nyata terhadap meningkatnya tingkat NPL. Dalam hal ini BRI hendaknya terus melakukan berbagai pembenahan agar dapat benar-benar siap dalam menjalankan kebijakan Bank Indonesia tersebut sehingga kebijakan penyeragaman aktiva akan mampu membawa manfaat bagi penekanan terhadap nilai NPL.udHubungan antara NPL dan SBR yang tidak signifikan disebabkan karena data yang digunakan dalam penelitian ini terlalu pendek sehingga kurang dapat menjelaskan secara akurat hubungan antara kedua variabel tersebut. Selain itu data NPL yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan nilai NPL mikro, ritel dan menengah dimana terdapat perbedaan dalam perhitungan nilai NPL untuk mikro dengan ritel dan menengah. Pada segmen kredit mikro 270 hari sejak suatu kredit dinyatakan masuk kategori NPL maka secara otomatis akan dilakukan penghapus bukuan dan dipindahkan ke pembukuan ekstracomptabel sehingga nilai NPL pada segmen mikro akan kelihatan kecil.udTingkat LDR BRI memiliki hubungan yang negatif terhadap tingkat NPL. Hal ini menunjukkan bahwa variabel LDR ternyata tidak berpengaruh secara nyata terhadap tingkat NPL sehingga LDR juga tidak dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk pengambilan kebijakan yang terkait dengan nilai NPL. Hal ini disebabkan karena nilai NPL dan jumlah pinjaman bersifat kumulatif sehingga nilai NPL dan jumlah pinjaman pada periode berjalan tidak mencerminkan nilai NPL dan jumlah pinjaman yang sebenarnya.udSecara statistik NPL tidak signifikan mempengaruhi jumlah pinjaman yang disalurkan oleh BRI, hal ini dapat disebabkan karena nilai NPL dan jumlah pinjaman bersifat kumulatif sehingga nilai NPL dan jumlah pinjaman pada periode berjalan tidak mencerminkan nilai NPL dan jumlah pinjaman yang sebenarnya.udBerdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Kebijakan Bank Indonesia juga merupakan faktor yang nyata mempengaruhi NPL dengan signifikan pada taraf 5 persen. Hal ini berarti tingkat NPL sebelum dan sesudah penerapan KBI adalah berbeda dengan tingkat NPL setelah penerapan KBI adalah lebih besar bila dibandingkan dengan sebelum penerapan KBI. Tingkat NPL secara nyata dan signifikan mempengaruhi jumlah kredit yang disalurkan oleh BRI pada sektor UMKM. Hal ini berarti tingkat NPL pada periode sebelumnya mempengaruhi jumlah kredit yang disalurkan pada periode berjalan.udBRI diharapkan mampu mengambil kebijakan yang dapat meningkatkan jumlah tabungan, giro dan deposito dan tetap konsisten dalam kebijakan mengenai pemberian kredit kepada para nasabah UMKM. Peningkatan nilai NPL hendaknya direspon pihak bank dengan menekan LDR dan besarnya pinjaman yang akan diberikan pada periode berikutnya atau dengan memperbaiki manajemen pemberian kredit. Selain itu diharapkan adanya kajian terhadap kinerja sektor UMKM BRI pada wilayah tertentu dalam lingkup yang lebih kecil untuk melihat pengaruh penyaluran kredit pada suatu daerah mengingat hasil penelitian ini masih bersifat umum atau nasional dan adanya penambahan lain.ud
机译:预计在印尼运营的大量银行将能够改善银行中介职能。从银行以贷款(信贷)形式成功地向公众转移的公共资金数量的增加,可以看出银行中介职能的改善。根据印度尼西亚银行的数据,2005年的不良贷款或不良贷款有增加的趋势。不良贷款价值的增加,除了受宏观经济指标的影响外,还可能受内部银行业务因素的影响。不良贷款价值的增加会影响向公众(包括MSME部门)提供的信贷量。 BRI是一家众所周知的专注于向MSME部门提供贷款的银行,因为大多数贷款(近90%)是通过MSME部门提供的。 BRI的实际贷款利率,KBI和LDR被认为是影响不良贷款水平的几个因素。因此,本研究通过分析两种计量经济学模型,分析了导致“一带一路”不良贷款增加的显着因素,并分析了不良贷款增加对“一带一路”中小企业贷款的影响。第一个模型是LDR的值(贷存比),BRI的实际利率和BI的不良贷款政策之间的关系。第二种模型是不良贷款与“一带一路”倡议在MSME部门提供的信贷量趋势之间的关系。数据是从2004年第一季度到2007年第二季度从BRI收集的。本研究使用一种简单的计量经济学方法来评估影响BRI不良贷款率上升的因素,并查看其对MSME部门贷款绩效的影响。研究结果表明,从第一个模型统计检验开始,有一个自变量(KBI)会显着影响因变量(NPL),而LDR和SBR变量的影响不明显。负LDR系数表示NPL和LDR之间的相反关系。这意味着LDR值越高,NPL值将趋于降低。这种情况可以用银行政策来解释,该政策实际上增加了银行向第三方收取的贷款的贷存比,LDR系数为-0.061,这意味着LDR值增加1%将导致不良贷款价值减少0.061%。银行收取的公共资金以贷款或信贷形式返还给社区的程度。银行在确定可以真正维持渠道信贷资金的潜在借款人时应应用审慎原则。通过选择信誉良好的债权人候选人,可以预期不良贷款价值会下降,从而使银行可以增加信贷量,从而增加LDR值,从而真正实现银行作为中介的作用。 BRI MSME部门没有重大影响。从浮动利率0.582的显着性值可以看出,该显着性值大于0.1的α值。这表明利率并没有直接影响不良贷款的水平。尽管从理论上讲,提高信贷利率的效果会直接影响偿还债务人的能力,并可能增加不良贷款(NPL)的能力。这是因为本研究中使用的数据太短(n = 14),因此很可能无法更清楚地解释NPL和SBB之间的关系,并且周期之间的距离仍然足够宽(每季度)。有信誉并有能力向客户付款的其他人。贷款利率受资金成本或公共资金成本的影响。如果资金成本降低,则很可能会对降低贷款利率产生影响。但是,实际上,要降低资金成本并不容易,因为客户可以轻松地转向其他为客户提供更高存款利率的银行。影响高利率或低利率的另一个因素是一家银行的预期保证金。银行期望的利润或保证金水平越高,往往会使银行收取更高的贷款利率。然而,银行仍然可以维持信贷利率并降低利润目标以维持客户忠诚度,印尼央行的政策变量(KBI)会对不良贷款产生重大影响。 KBI号2005年7月7日指出,银行必须对生产资产的质量进行统一评估和分类。 KBI变量的有效值的处理结果为0016。这意味着KBI在95%的置信度水平上会显着影响NPL,因为显着性值小于0.05,并且实施KBI之后的NPL与应用KBI之前的NPL之间存在显着差异。实施KBI后的时期内,不良贷款率提高到11.42%。这与以下假设一致:KBI的应用将对银行不良贷款的增加产生影响,因为银行必须以统一的估值来评估生产性资产。在第二个计量经济模型中,所使用的统计检验是F检验和确定系数检验(Rü¬¬2)。从处理结果可以看出,不良贷款水平的变化不会显着影响向MSME部门提供的信贷量,该系数与所作的假设相反。趋势会显着影响信贷额度。从F检验的结果可以明显看出,该检验的显着性值为0.001,小于实际水平0.05。确定系数测试表明,R2模型的值为74.8%。可以解释为该值,即“一带一路”倡议在MSME部门提供的信贷额的多样性为74.8%,可以通过不良贷款水平来解释。剩余的25.2%由模型之外的其他外生变量解释。经济测试表明,不良贷款系数为正,这表明不良贷款与向MSME部门提供的信贷量之间的关系是相同的,这意味着较高的不良贷款价值将导致贷款的渠道增加。不良贷款增加1%,将使“一带一路”倡议向中小微企业提供的贷款数量增加20.86万亿卢比。 NPL变量为正数的符号与最初的假设相反,该假设最初的假设是NPL越高,所发放的贷款数量就会减少,BRI向MSME部门发放的贷款总额不一定意味着LDR也有所增加。 LDR的值更多地反映了银行履行中介职能的有效性。 LDR值趋于下降的原因可能有多种,其中包括信用增长显示出增加的事实,但由于信用账的注销,LDR似乎没有增加。此外,这还可能是由于冲销贷记簿而导致的存款增长大于贷款增长所致。考虑到MSME部门已被证明能够承受通货膨胀率和货币危机等宏观经济影响,对BRI的贷款应特别关注MSME部门。 ud印度尼西亚银行采取的生产性资产多元化政策的实施对不良贷款水平的提高产生了实际影响。在这种情况下,“一带一路”倡议应继续进行各种改进,以便为实施印尼央行政策做好准备,以便资产统一政策能够使人们对不良贷款的重视成为现实。 Ud由于使用的数据,不良贷款和SBR之间的关系并不重要。这项研究太短,因此无法准确解释两个变量之间的关系。此外,本研究中使用的不良贷款数据是微观,零售和中等NPL值的组合,其中微观,零售和中等的NPL值的计算存在差异。在小额信贷类别中,NPL类别的信贷被宣布后的270天,书籍将被自动注销并转移到超额记账簿中,因此小额信贷类别中的NPL值看起来很小 Ud BRI的LDR级别与NPL级别具有负相关关系。这表明LDR变量显然对不良贷款的水平没有显着影响,因此LDR也不能用作考虑与不良贷款价值有关的政策的考虑因素。这是因为不良贷款价值和贷款数量是累积的,因此当期的不良贷款价值和贷款数量不能反映实际的不良贷款价值和贷款金额。 UdNPL统计数据不会显着影响BRI支付的贷款金额这可能是由于不良贷款价值和贷款金额的累积所致,因此本期的不良贷款价值和贷款数量不能反映实际的不良贷款价值和贷款金额,根据研究结果可以得出结论,印尼银行政策不良贷款的显着性水平为5%。这意味着在实施KBI之前和之后的不良贷款水平不同于在实施KBI之后的NPL的水平高于实施KBI之前的NPL的水平。不良贷款的水平显着且显着地影响了BRI在MSME部门提供的信贷额。这意味着前期的不良贷款水平影响了当期的信贷额度,“一带一路”倡议有望采取能够增加储蓄,活期账户和存款金额的政策,并且在向MSME客户提供贷款的政策方面保持一致。银行应通过抑制贷存比和下一时期的贷款额或改善信贷管理来增加不良贷款的价值。此外,考虑到这项研究的结果本质上仍是一般性的或全国性的,并且预期还会有其他补充,因此有望在较小范围内对BRI MSME部门在某些地区的表现进行研究,以了解该地区的贷款影响。

著录项

  • 作者

    Alam Pram Purnama;

  • 作者单位
  • 年度 2008
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 en
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号