PENERAPAN MODEL VCT (VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERITA DAERAH DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER PESERTA DIDIK : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-F SMP Negeri 1 Kersamanah

摘要

Penelitian ini memberi gambaran tentang pembentukan karakter peserta didik melalui model pembelajaran PKn, model VCT dengan menggunakan media cerita daerah yang melibatkan guru dan peserta didik. Penelitian ini beranjak dari masalah perilaku peserta didik yang menampilkan karakter yang tidak terpuji, berupa kurang perhatian dan antusias dalam proses pembelajaran sehingga kondisi tersebut menjadi keprihatinan peneliti untuk mengetahui secara mendalam tentang pentingnya pembentukan karakter peserta didik dalam proses pembelajaran PKn. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam tentang pembentukan karakter peserta didik melalui model pembelajaran PKn, model VCT dengan menggunakan media cerita daerah sebagai upaya untuk membangkitkan nilai karakter peserta didik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas pada peserta didik kelas VIII-F SMPN 1 Kersamanah. Teknik pengumpulan data yakni Observasi, Wawancara, dan Studi Dokumentasi. Berdasarkan hasil temuan penelitian di lapangan dengan instrumen wawancara maupun pengamatan langsung bahwa pembentukan karakter peserta didik melalui model VCT pada SMPN 1 Kersamanah berdampak positif terhadap efektifitas pembelajaran PKn yakni guru dapat mengidentifikasi perilaku peserta didik, serta peserta didik bisa menganalisis dan mengungkapkan pendapatnya mengenai media cerita daerah. Selain itu model VCT juga sangat mempengaruhi interaksi antara guru dan peserta didik, peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh guru di kelas. Model VCT yang berdampak terhadap munculnya sikap religiusitas, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, demokrasi. Peserta didik juga merespon dengan baik model tersebut karena menyenangkan bagi peserta didik, peserta didik serius dalam menanyakan hal-hal yang belum diketahui. Adapun kelemahan dari penerapan model VCT dengan menggunakan cerita daerah untuk meningkatkan karakter peserta didik yaitu sebagian kecil peserta didik tidak merespon dengan baik. Hal itu dapat diidentifikasi dari lemahnya tanggung jawab peserta didik dalam menganalisis berkenaan dengan media cerita daerah. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model VCT dengan menggunakan media cerita daerah merupakan model yang dapat membentuk karakter peserta didik menjadi baik, terutama sikap religius, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, demokrasi serta dapat menumbuhkan sikap kepedulian terhadap sesama maupun merangsang pengetahuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran PKn. Kepada guru dan peserta didik agar membangun mitra kerja sama yang baik dalam penanaman karakter dengan menerapkan model VCT sebagai model interaktif dalam proses belajar mengajar di kelas. Untuk mewujudkan hal yang demikian diperlukan sinergitas antara komponen sekolah.