ermasalahan penelitian berangkat dari pembelajaran terpadu cabang seni mata pelajaran Seni Budaya yang belum terlaksana di SMP Negeri 4 Sungguminasa. Demikian pula, pengembangan pembelajaran seni tradisi daerah setempat sebagai muatan kurikulum sekaligus wadah pewarisan belum diterapkan. dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.ududBerdasarkan kenyataan tersebut, maka bahan ajar pembelajaran yang kreatif dan inovatif perlu disusun yakni inovasi pembelajaran yang dapat memadukan cabang seni musik, tari dan teater. Asumsi penulis, bahwa mengajarkan keempat cabang seni dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran dalam satu minggu sangatlah mustahil. Untuk itu, penulis mengangkat Gandrang Bulo sebagai materi ajar. Seni pertunjukan tersebut dikembangkan sebagai bahan ajar untuk mengintegrasikan pembelajaran Seni Budaya. Permasalahan dalam penelitian adalah: (1) Bagaimana karakteristik Gandrang Bulo yang dapat dikembangkan sebagai bahan ajar Seni Budaya di SMP Negeri 4 Sungguminasa? (2) Bagaimana model pengembangan Gandrang Bulo sebagai bahan ajar Seni Budaya di SMP Negeri 4 Sungguminasa? (3) Bagaimana aplikasi pembelajaran Gandrang Bulo sebagai bahan Ajar Seni Budaya di SMP Negeri 4 Sungguminasa? dan (4) Bagaimana kelayakan produk akhir Gandrang Bulo sebagai bahan Ajar Seni Budaya di SMP Negeri 4 Sungguminasa? Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan metodenya adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Landasan yang digunakan adalah teori pembelajaran dan teori antropologi.ududHasil temuan dalam penelitian ini adalah: (1) Karakteristik Gandrang Bulo yang mengintegrasikan unsur musik, tari, dan teater dapat kembangkan sebagai bahan ajar Seni Budaya di SMP; (2) Model Pengembangan Gandrang Bulo sebagai bahan ajar Seni Budaya dengan penyusunan draf buku, kemudian diuji coba per draf, direvisi menjadi buku, divalidasi sampai menghasilkan produk akhir bahan ajar; (3) Pengintegrasian cabang seni musik, tari dan teater efektif, karena semua siswa terlibat memainkan peran sesuai dengan bakat dan minatnya melalui pendekatan pembelajaran kolaborasi dalam mengembangkan siswa yang cerdas, bertanggung jawab, dan partisipatif.; (4) Berdasarkan masukan dari validator, maka dihasilkan produk Gandrang Bulo sebagai bahan ajar Seni Budaya di SMP Negeri 4 Sungguminasa. Usulan kebijakan ditujukan kepada guru, Sekolah, dan Dinas pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Gowa agar bahan ajar ini diaplikasikan. Bagi Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Program Studi Pendidikan Seni Universitas Pendidikan Indonesia agar Gandrang Bulo dijadikan sebagai bahan ajar pembanding dengan seni tradisi lain yang ada di Indonesia
展开▼