首页> 外文OA文献 >KAJIAN PENERAPAN ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGANudDENGAN TOLOK UKUR GREENSHIP PADA BANGUNAN
【2h】

KAJIAN PENERAPAN ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGANudDENGAN TOLOK UKUR GREENSHIP PADA BANGUNAN

机译:环境友好型建筑的应用研究在建筑物中采取措施

摘要

Di negara berkembang seperti Indonesia telah berdiri suatu lembaga mandiri (nonudgovernment) dan nirlaba (non-for profit) pada tahun 2009 yaitu Green Building CounciludIndonesia (GBCI). Salah satu program GBCI adalah menyelenggarakan kegiatan sertifikasiudbangunan hijau di Indonesia berdasarkan Greenship. Greenship merupakan tolok ukurudbangunan hijau di Indonesia. Kriteria penilaiannya dikelompokkan menjadi enam kategoriudyaitu: Tepat Guna Lahan /ASD; Efisiensi dan Konservasi Energi/EEC; Konservasi Air/WAC;udSumber dan Siklus Material/MRC; Kualitas Udara dan Kenyamanan Ruang/IHC; danudManajemen Lingkungan Bangunan/BEM. Tolok ukur tingkat kehijauan bangunan sangatuddiperlukan untuk menghadapai masalah perubahan iklim dunia yang mengakibatkanudpemanasan global dan untuk memberikan aturan yang tepat dalam pembangunan. Namun haludtersebut tidaklah mudah dan membutuhkan waktu dan proses untuk dapat mentolok ukurkanudkehijauan pada suatu bangunan. Penelitian ini membahas mengenai kendala-kendala yanguddihadapi dalam penggunaan ke enam kategori tolok ukur Greenship versi 1.1 untuk bangunanudbaru pada Gedung Perpustakaan L- 2, L-3, L-4 Universitas Gajah Mada. Kendala-kendalaudtersebut terdapat dalam pemahaman tolok ukur, sumber data yang dibutuhkan, ekplorasi data,udmetode perhitungan, proses perhitungan, dan proses penilaiannya. Penelitian ini menyatakanudbahwa penerapan tolok ukur Greenship pada bangunan masih memerlukan: pertama adalahudevaluasi untuk lebih memudahkan dalam penerapan dan penilaiannya dan kedua adalahudmemerlukan kirteria-kriteria bangunan yang lebih spesifik untuk prasayarat awal penerapanudsebelum menggunakan tolok ukur Greenship tersebut agar tolok ukur dapat sesuai denganudbangunan yang ada. Hal tersebut dikarenakan setiap bangunan memiliki fungsi, letak/lokasi,udkebutuhan, ukuran, bentuk, ketinggian, peraturan daerah terdekat, peraturan menteri, dan lain-lain yang saling berkaitan dan berbeda antara bangunan yang satu dengan lainnya.ud
机译:在印度尼西亚等发展中国家,2009年成立了独立机构(非政府)和非营利组织(非营利组织),即印度尼西亚绿色建筑委员会(GBCI)。 GBCI计划之一是在Greenship的基础上在印度尼西亚进行绿色建筑认证活动。 Greenship是印度尼西亚绿色建筑的基准。评价标准分为六类:适当土地/ ASD;能源效率和节能/ EEC;节水/ WAC;源和物料循环/ MRC;空气质量和空间舒适度/ IHC;和 ud建筑环境管理/ BEM。绿色建筑基准对于解决导致全球变暖的全球气候变化问题并提供适当的发展规则非常必要。然而,这并不容易,并且需要时间和过程才能在建筑物上制作绿色植物。这项研究讨论了在Gajah Mada大学的L-2,L-3,L-4图书馆大楼中使用六类Greenship版本1.1基准测试新建筑物时面临的限制。在理解基准,所需数据源,数据探索,计算方法,计算过程和评估过程中可以找到这些约束。这项研究指出,Greenship基准在建筑物上的应用仍然需要:首先进行评估,以使其更易于应用和评估;其次,在实施Greenship基准之前,制定更符合应用初始要求的建筑标准。措施可以按照现有建筑物进行。这是因为每座建筑物都有其功能,位置/位置,需求,大小,形状,高度,最近的地方法规,部委法规以及其他相互关联且彼此不同的建筑物。

著录项

  • 作者

    ANGGITA DIPTYA;

  • 作者单位
  • 年度 2012
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献
  • 专利

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号