Film, animasi dan video merupakan salah satu subsektor industri kreatif yang potensial dewasa ini. Sebagai contoh Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadikan subsektor tersebut sebagai prioritas dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakatnya. Memiliki potensi serupa, namun Pemerintah Kota Solo belum mendukung film, animasi dan video sebagai prioritas dalam program kerja Solo Kota Kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi subsektor industri kreatif tersebut dengan menginventarisasi pola permodalan dan pola pekerja kelompok pembuat konten audio visual di Solo 2014–2016 melalui pemetaan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data (1) Observasi, (2) Wawancara dengan alat bantu kuesioner, dan (3) Pengarsipan Dokumen. Temuan yang dapat dihasilkan dalam penelitian ini bahwa kelompok pembuat konten audio visual di Solo berpotensi baik dilihat melalui karya-karya yang dihasilkan. Namun kelompok-kelompok tersebut masih mengalami kendala pada pola permodalan, dan pola pekerja. Rekomendasi yang disampaikan kepada Pemerintah Kota Solo, meliputi (1) Pembentukan asosiasi sebagai wadahudberjejaring yang memayungi kelompok, (2) Asosiasi tersebut berada di bawah lembaga Pemerintah Kota Solo sehingga terintegrasi dengan program kerja Pemerintah Kota Solo (3) Bantuan dalam pembentukan badan hukum bagi kelompok berupa sosialisasi dan kemudahan pengurusannya, (4) Pembentukanudregulasi industri kreatif subsektor film, animasi dan video di Solo, dan (5) Pengadaan program-program peningkatan kapasitas SDM. ududKata Kunci: Solo, Industri Kreatif, Film, Animasi, Video, Pola Permodalan, Pola Pekerja
展开▼