首页>
外文OA文献
>RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOUR THERAPY (REBT) DALAM MENANGANI TIMOROUS PADA REMAJA DI DESA LEMBOR : STUDI KASUS PADA REMAJA X YANG KURANG PERCAYA DIRI DI DESA LEMBOR
【2h】
RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOUR THERAPY (REBT) DALAM MENANGANI TIMOROUS PADA REMAJA DI DESA LEMBOR : STUDI KASUS PADA REMAJA X YANG KURANG PERCAYA DIRI DI DESA LEMBOR
Penelitian ini berlatar belakang mengenai kurangnya rasa percaya diri pada seorang remaja di desa lembor, hingga ia menjadi orang yang sering murung, diam, dan lebih sering menarik diri dari keramaian serta sulit bersosialisasi dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelesaian dari permasalahan yang diangkat. Penulisan ini menggunakan metode Kualitatif yang sesuai dengan fokus penelitian, yaitu; 1). Bagaimana Proses penanganan Timorous pada Remaja di Desa Lembor? 2). Bagaimana hasil penanganan Timorous pada Remaja di Desa Lembor?. Menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan metode penelitian Kualitatif, jenis penelitian studi kasus dengan analisis deskriptif komparatif. Dalam bab III peneliti mendeskripsikan permasalahan yang dialami konseli serta cara menanganinya, dan dalam bab IV peneliti mengkomparasikan kondisi konseli sebelum dan sesudah diberikan Treatment. Dalam proses penanganan Timorous (kurang percaya diri) pada remaja dengan menggunakan Rational Emotive Behaviour Therapy (REBT) yang terdiri dari beberapa langkah yakni tahap pertama (pengajaran), tahap kedua (persuasive), tahap ketiga (konfrontasi), tahap keempat (pemberian tugas), dan tahap kelima (ending). Adapun informan penelitiannya adalah wali kelas, guru BK, teman, orang tua atau keluarga konseli, dan konseli sendiri. teknik pengumpulan data meliputi observasi, interview, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data meliputi reduksi dan data, Display (penyajian data) dan verifikasi (pengambilan kesimpulan). Hasil penelitian dari pelaksanaan terapi REBT dapat di katakan berhasil, dilihat dari pengamatan peneliti pada saat sebelum dan sesudah proses konseling di lakukan, konseli sudah mulai menunjukkan perubahan lebih percaya diri dengan kemampuan yang dia miliki, mampu berfikir secara logis dan rasional, dan lebih berani bersosialisasi atau bercengkrama dengan teman-temannya mulai berani mengutarakan argumentasinya ketika ada diskusi.
展开▼