STUDI ANALISI TERHADAP HADITS- HADITS DALAM KITAB AL UM KARYA IMAM ASY- SYAFI’I

摘要

Kitab Al-Um merupakan satu-satunya kitab besar yang disusun Imam Asy Syafi’i yang terkenal dalam dunia Islam. Isi kitab tersebut menunjukkan ke’aliman dan kepandaian beliau tentang ilmu fiqh, pembahasannya didukung dengan dalil-dalil, baik dari Al-Qur’an, hadits, Ijma’ dan Qiyas. Alasan penekanan Imam Syafi’i terhadap hadits ialah bahwa periode pra Syafi’i hadits tidaklah dikumpulkan dengan baik. Pada masa beliau, muncul suatu kelompok orang yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk mendalami keautentikan hadts-hadits. Adapun rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah; 1). Sejauhmana keshahihan hadits-hadits tentang Ibadah shalat dalam kitab Al-Um, yang dipergunakan hujjah oleh beliau. Sebab di dalam mengambil hadits beliau tidak mewajibkan yang mutawatir saja, tetapi yang ahad pun diambil dan dipergunakan pula menjadi hujjah, 2). Faktor-faktor apakah yang mendorong para ulama’ salaf memberikan predikat Imam Asy-Syafi’i dengan gelar “Nashrus Sunnah” (Pembela As-Sunnah).udPembahasan ini bersifat literer, oleh sebab itu menggunakan metode kepustakaan yakni dengan mengumpulkan data-data dengan cara mempelajari kitab Al-Um sebagai bahan pokoknya dan kitab-kitab pendukung lainnya seperti kitab Ar-Risalah, Shoheh Muslim, Shahih Bukhori, Manhaj Dzawin Nadhar dan sebagainya. Setelah data terkumpul, kemudian menggunakan ilmu Mushthalahul hadits tentang masalah jarh dan ta’dil dalam hal menilai sanadnya, dengan cara analisa kwalitatif dengan metode Induktif, Deduktif dan Komparatif. Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa; 1). Imam Asy-Syafi’i adalah seorang pembela As-Sunnah dan tokoh hadits serta perintis kaidah-kaidah ilmu hadits dan fiqh yang berguna untuk menggali huku-hukum Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW. 2). Hadits-hadits tentang ibadah shalat yang terdapat dalam kitab Al-Um yang diteliti sebanyak 17 buah hadits, maka berdasarkan penilaian dan penelitian terhadap keadaan para perawi dan persambungan sanadnya, diperoleh bahwa hadits-hadits yang bersanad Imam Asy-Syafi’i tersebut bernilai shahih sanad dan matannya sebanyak 7 buah hadits = 41,18 %,Hasan Sanadnyasebanyak 2 buah hadits = 11,77 %, Dla’if Sanadnya sebanyak 8 buah hadits = 47,05 %. Dengan demikian, maka hadits yang maqbul lebih banyak dari pada hadits yang mardud dari segi Sanad, yang dla’if inilah yang tidak bias diterima menjadi hujjah dan hanya dapat diamalkan dalam masalah fadla’ilul ‘amal.