首页> 外文OA文献 >FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PETERNAK MEMPERTAHANKAN POLA KEMITRAAN PADA USAHA AYAM POTONG DI DESA BONTOMATENE KECAMATAN MARUSU KABUPATEN MAROS

【2h】

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PETERNAK MEMPERTAHANKAN POLA KEMITRAAN PADA USAHA AYAM POTONG DI DESA BONTOMATENE KECAMATAN MARUSU KABUPATEN MAROS

机译：鼓励肉鸡伙伴关系的分子式村庄，马鲁苏区，马鲁苏区，马鲁苏区，邦托玛坦村的鸡业务中的伙伴关系

页面导航

摘要
著录项
相似文献
相关主题

摘要

2015

机译：2015

著录项

作者
MANGANTJO RAMLAWATY;
展开▼
作者单位

展开▼
年度 2016
总页数
原文格式 PDF
正文语种 other
中图分类

相似文献

外文文献
中文文献
专利

1. Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Organik Sebagai Upaya Mendukung Usaha Peternakan Sapi Potong di Kelompok Tani Ternak Mandiri Jaya Desa Moropelang Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan [J] . Solikhul Huda, Wiwi Wikanta Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat . 2017,第1期

机译：拉蒙根摄政区巴巴特区莫佩朗村曼迪里贾亚畜牧业农民将牛粪废料转化为有机肥，以支持肉牛养殖
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Manajerial Perangkat Desa (Studi pada Perangkat Desa di Kabupaten Sumbawa) [J] . Agus Wahyudi, Sutjipto Ngumar, Bambang Suryono Akuntansi Dewantara . 2019,第2期

机译：影响乡村设备管理性能的因素（Sumbawa Regency村官员研究）
3. ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA UDANG VANAME (LITOPANEAUS VANNAMEI) PADA TAMBAK INTENSIF (Studi Kasus Kewirausahaan Tambak Udang di Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang) [J] . Nur Afan, Tofik Hidayat, Eko Budiraharjo Engineering: Jurnal Bidang Teknik . 2017,第2期

机译：密集坦巴克人VANAMES虾养殖的可行性分析（Pemalang摄政区Ulujami区Blendung村对虾养殖场创业案例研究）
4. Pola kemitraan inti plasma pada usaha peternakan ayam potong/broiler di kabupaten Grobogan, merupakan salah satu usaha pengembangan ekonomi kerakyaan yang bertumpu pada sektor agribisnis. Dengan pola kemitraan ini peternak diuntungkan dari segi permodalan, sedangkan perusahaan inti diuntungkan karena bisa memasarkan hasil produksi berupa sarana produksi peternakan. Permasalahan yang sering terjadi adalah adanya perusahaan inti yang kurang bertanggung jawab pada peternak plasmanya, hal ini disebabkan ketidakseimbangngan posisi tawar antara inti dan plasma pada perjanjian yang disepakati. Pihak inti dengan latar belakang yang lebih kuat, baik dari modal, SDM maupun manajemen menentukan seluruh isi perjanjian, sedangkan peternak plasma hanya menerima saja. Penulisan tesis ini bertujuan mengetahui secara jelas bagaimana kedudukan dan hubungan hukum antara peternak plasma dan perusahaan inti, juga untuk mengetahui sejauh mana perjanjian kemitraan yang terjadi dapat memberikan perlindungan hukum bagi peternak. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan responden maka diketahui, bahwa peternak plasma yang ada di Kabupaten Grobogan juga mempunyai posisi yang lemah saat menerima perjanjian kemitraan yang ditawarkan olah perusahaan inti. Kondisi ini menyebabkan peternak plasma sering menanggung seluruh resiko dari perjanjian pola kemitraan, di satu sisi perusahaan inti bisa dengan mudah membatalkan perjanjian secara sepihak apabila dirasakan pola kemitraan tersebut tidak lagi menguntungkan. Sedangkan peran pemerintah daerah sendiri masih sangat kurang untuk melindungi kepentingan peternak plasma, sebagai akibatnya peternak tidak bisa menuntut apabila perusahaan inti ingkar janji. Di Kabupaten Grobogan samapai saat ini ada 5 PT yang melaksanakan kemitraan dengan pola inti plasma, yaitu: PT. Gema Usaha Ternak, PT. Mitra Makmur Sejahtera, PT. Surya Mitra Utama, PT. BMS (Bamboo Mitra Sejati) dan PT. Sierad Produce. Dari ke-lima PT tersebut hanya PT Gema Usaha Ternak dan PT. Mitra Makmur Sejahtera yang sering memberikan pembinaan pada petani plasmanya. Selain itu ke-dua PT tersebut juga tidak mengharuskan peternak plasmanya mengganti biaya produksi apabila terjadi kegagalan panen. Secara umum pada kondisi normal, perjanjian kemitraan dengan pola inti plasma ini saling menguntungkan kedua belah pihak. Oleh karena itu untuk meningkatkan produktivitas peternak plasma yang ada di Kabupaten Grobogan, perlu kiranya pemerintah daerah membuat perangkat peratuan daerah yang mengatur perusahaan inti yang ingin berinvestasi, dengan demikian peternak plasma akan mempunyai posisi yang lebih kuat saat membuat perjanjian dengan perusahaan inti. [O] . BASYARAT ADE 2006

机译：Grobogan地区肉鸡/肉鸡育种业务中的等离子核心伙伴关系模式是基于农业综合企业部门发展经济的努力之一。通过这种伙伴关系模式，农民可以从资本中受益，而核心公司则可以从畜牧业生产设施的形式销售产品，从而从中受益。经常出现的问题是，存在一个对血浆农民负责的核公司，这是由于协议中核与血浆之间的议价位置不平衡所致。在资金，人力资源和管理方面都具有更强背景的核心各方决定了协议的全部内容，而等离子农户仅接受该协议。本文的写作旨在清楚地了解血浆农户与核心公司之间的地位和法律关系，并确定发生的合伙协议的范围可以为农户提供法律保护。根据与受访者的访谈结果，众所周知，格罗博根摄政区的血浆农民在接受核心公司提供的合作伙伴协议时也处于弱势地位。这种情况使血浆农户经常承担合伙经营模式协议的所有风险，一方面，如果核心公司认为合伙经营模式不再有利可图，则可以轻易单方面取消协议。虽然地区政府本身仍然缺乏保护等离子农民利益的作用，但结果是如果核心公司未能承诺，农民就不能提起诉讼。在格罗博根（Grobogan），目前有5所大学以等离子核心模式实施了合作伙伴关系，即：PT。 PT Gema家畜业务。 Mitra Makmur Sejahtera，PT。 Surya Mitra Utama，PT。 BMS（Bamboo Mitra Sejati）和PT。 Sierad生产。在五个PT中，只有PT Gema Usaha家畜和PT。 Mitra Makmur Sejahtera经常为血浆农民提供指导。此外，如果作物歉收，这两个PT也不需要他们的血浆农民偿还生产成本。通常，在正常情况下，具有等离子核心模式的合伙协议对双方都是互惠互利的。因此，为了提高Grobogan摄政区的等离子农户的生产力，地方政府有必要创建一个区域监管机制来规范要投资的核心公司，这样等离子农户在与核心公司达成协议时将具有更强的地位。

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PETERNAK MEMPERTAHANKAN POLA KEMITRAAN PADA USAHA AYAM POTONG DI DESA BONTOMATENE KECAMATAN MARUSU KABUPATEN MAROS

摘要

著录项

相似文献

相关主题

期刊订阅