首页>
外文OA文献
>PROMOSI KOTA SOLO SEBAGAI KOTA BUDAYAud(Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Kegiatan Komunikasi Pemasaran DalamudPromosi Kota Solo Sebagai Kota Budaya Oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata)
【2h】
PROMOSI KOTA SOLO SEBAGAI KOTA BUDAYAud(Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Kegiatan Komunikasi Pemasaran DalamudPromosi Kota Solo Sebagai Kota Budaya Oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata)
Pariwisata telah lama diakui sebagai sektor andalan perolehan devisa non –udmigas dalam pembangunan nasional. Pariwisata juga telah diakui oleh para pelakuudwisata, pemerintah daerah dan masyatakat setempat sebagai dunia bisnis yangudmenggiurkan, menantang sekaligus beresiko tinggi. Meskipun pariwisata sangatudmenjanjikan, namun bagi daerah yang baru mulai mengolah potensi wisatanya,udpekerjaan ini bukanlah sesuatu yang mudah, seperti membalik telapak tangan. Banyakudlangkah yang harus di tempuh, mulai dari inventarisasi potensi wisata, pembangunanudsarana dan prasarana, pemberdayaan masyarakat sampai kepada sosialisasinya kepadaudmasyarakat luas. Pemasaran sebagai salah satu bentuk dari pembanguan pariwisata kotaudyang dilakukan oleh pemerintah kota surakarta. Dengan visi pembangunan Kota Soloudadalah kota budaya yang berorientasi pada nilai masa lalu. Dan konsep masa lalu iniudsebagai konsep yang mengarah pada “budaya”. Konsep ini perlu mendapat perhatian,udkarena “budaya” tak melulu menyangkut masa lalu, namun yang utama adalahudmenyangkut “masa depan”. Jika visi ke depan pembangunan Kota Solo adalah masa lalu,udyang jadi pekerjaan selanjutnya adalah bagaimana menggabungkan visi “masa depan”udbudaya dengan kondisi “masa lalu” Solo. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuiudbagaimana komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Dinas Kebudayaan danudPariwisata di Kota Surakarta, menggunakan sampel penelitian pada tahun 2009, sertaudmengetahui faktor – faktor pendukung maupun penghambatnya.udPenelitian menggunakan pendekatan kualitatif, merupakan prosedurudpenelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dariudorang – orang dan perilaku yang diamati. Riset kualitatif bersifat subyektif, peneliti harusudturun langsung ke lapangan, melakukan wawancara, observasi lapangan, dan mencariudsumber data, kemudian melakukan analisis, dan menyusun laporan. Lokasi penelitian diudlakukan di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Provinsi JawaudTengah, Di kawasan Obyek wisata Keraton Kasunanan Surakarta, Taman Sriwedari,udTaman Satwa Taru Jurug, dan melakukan observasi dan wawancara di Hotel Lor In danudHolel Novotel selain itu juga Rumah Makan Adem Ayem Surakarta.udPenarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling bukan mewakiliudpopulasinya, tetapi untuk mewakili informasinya. Yang menjadi sampel penelitianudadalah 11 informan terdiri dari 3 orang dari pihak Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata, 2udorang Karyawan Hotel, 1 Orang Karyawan Restoran/Rumah Makan, 3 orang Wisatawan,uddan 2 orang Masyarakat. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Subdin Pemasaran Pariwisatauddan Penyuluhan telah melakukan tugasnya secara optimal meskipun belum maksimal.udBeberapa poin yang menjadi hambatan adalah anggaran dana yang terbatas, kualitasudSDM yang kurang profesional karena banyak yang bukan di bidangnya, dan partisipasiudmasyarakat masih lemah.udPenelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan Promosi yang dilakukan oleh SieudPromosi Dan Promosi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota untuk menarik wisatawanudterwujud dalam berbagai program antara lain : Pembuatan Pembuatan dan PenyebaranudLeaflet, Brosur, Booklet, VCD kalender event, ataupun VCD event/pertunjukan budayauddan kesenian kota Surakarta, Pembuatan dan pemasangan media informasi pariwisatauddan kebudayaan, Karnaval / Pawai, Pameran, Promosi kesenian ke luar daerah, TraveludDialog / bisnis meeting, Road Show, Kerjasama dengan media massa, dan Kerjasamauddengan masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaannya terdapat faktor pendukung danudpenghambat. Faktor pendukungnya antara lain : Keanekaragaman Budaya, TerjalinnyaudKerjasama Yang Baik, Adanya Dukungan Dari Pemerintah Daerah Kota Surakarta,udTersedianya Fasilitas Dan Insfrastruktur, dan Lokasi Surakarta Yang Strategis. Sedangkanudfaktor penghambatnya adalah Citra Budaya Kota Surakarta Yang Mulai Memudar,udTransportasi Udara Yang Masih Minim, Dana Yang Sangat Terbatas, Sarana PrasaranaudUntuk Melakukan Promosi Masih Terbatas, Kesadaran Wisata Masih Kurang, danudKualitas Sumber Daya Manusia Masih Kurang.
展开▼