REVITALISASI BANGUNAN TRADISIONAL RUMAH TINGGAL SEBAGAI HOMESTAY DENGAN PENDEKATAN ADAPTIVE REUSE DI JAGALAN, KOTAGEDE, YOGYAKARTA Sisca Pramudya W, Ana Hardiana, Fauzan Ali Ikhsan Email: pramudyasisca@gmail.com NIM: I.0211053 Periode TA: 139 (Juli – September 2015) Tgl Ujian: 18 September 2015 Abstrak Pelestarian pusaka budaya menjadi hal yang penting dalam perkembangan dan berjalannya waktu hingga saat ini dan nanti. Rumah tradisional yang merupakan warisan budaya Jawa kini mulai menghilang perlahan di Jagalan, Kotagede. Karakterisitk rumah tinggal di Jagalan Kotagede sebagai living museum yang mempunyai kriteria kawasan cagar budaya mulai berubah. Perubahan itu karena kebutuhan akan kehidupan moderen yang tidak mampu mengadaptasi budaya lama, kebutuhan ekonomi hingga gempa Yogya tahun 2006 mengiringi pudarnya karakteristik Kawasan Jagalan, Kotagede. Pudarnya karakteristik tersebut menyebabkan hilangnya roh heritage dan tidak terorganisirnya masyarakat di Kampung Jagalan. Upaya untuk mendapatkan keserasian akan dilakukan, termasuk dalam perencanaan kawasan, bangunan rumah tinggal tradisional, kesenian, kuliner, karakter jalan, potensi yang dimiliki, serta adaptive di wilayah rawan gempa. Peresmian “Jagalan Tlisih” oleh Sultan Hamengku Buwono X dapat menggugah berbagai pihak untuk peduli kepada upaya pelestarian pusaka budaya. Kampung Jagalan yang akan menjadi kampung wisata budaya haruslah didukung dengan kesiapan serta mengembalikan dan mempertahankan potensi. Oleh karena itu, bangunan tradisional yang merupakan salah satu potensi budaya sangat penting untuk dipertahankan dan dilestarikan. Konsep adaptive adalah cara untuk membangun objek dan kawasan yang melingkupinya supaya dapat saling bersinergi dan tanpa menghilangkan identitas yang ada. Pelestarian diaplikasikan dengan memanfaatkan bangunan tradisional yang ada sebagai homestay. Homestay tersebut merupakan fungsi baru yang dihadirkan dalam bangunan tradisional untuk mendukung diwujudkannya Kampung Jagalan sebagai kampung wisata yang mempunyai nilai pusaka sehingga terwujudnya kampung wisata pusaka tersebut adalah berbasis kelokalan dan masyarakat yang adaptive. Fungsi baru tersebut merupakan salah satu bentuk dari Adaptive Reuse sebagai respon revitalisasi yang dinamis dari aspek spasial, fisik dan gaya yang mampu berdiri sendiri bahkan mampu menghidupi yang ada di sekitarnya. Kata Kunci: Adaptive, Homestay, Reuse, Revitalisasi, Rumah Tinggal, Tradisional
展开▼