首页> 外文OA文献 >EVALUASI EKONOMI KONVERSI LAHAN PERTANIAN KE NON PERTANIAN DI udDAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) WADUK WONOGIRI (STUDI KASUS DI WILAYAH SUB DAS KEDUANG KABUPATEN WONOGIRI)
【2h】

EVALUASI EKONOMI KONVERSI LAHAN PERTANIAN KE NON PERTANIAN DI udDAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) WADUK WONOGIRI (STUDI KASUS DI WILAYAH SUB DAS KEDUANG KABUPATEN WONOGIRI)

机译:中国农地非农化的经济评价。WONUK沃诺吉里河水域(DAS)(以沃诺吉里河西水域为例)

摘要

Konversi lahan pertanian ke non pertanian akan berpengaruh pada kualitas lingkungan, udakibat hilangnya manfaat multifungsi dari lahan pertanian tersebut, baik itu fungsi ekonomi, udsosial maupun fungsi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui laju konversi udlahan pertanian ke nonpertanian di Sub-DAS Keduang; (2) mengetahui dampak konversi lahan udpertanian ke non pertanian terhadap kualitas lingkungan, karena hilangnya multifungsi lahan udpertanian, baik fungsi ekonomi, sosial maupun lingkungan; (3) mengetahui nilai manfaat udmultifungsi lahan pertanian yang hilang akibat konversi lahan pertanian ke non pertanian; (4) udmengetahui kebijakan pemerintah tentang konversi lahan pertanian ke non pertanian di udwilayah DAS waduk, terutama berkaitan dengan isi kebijakan, implementasi kebijakan dan udpengendalian kebijakan, dan (5) menyusun arahan kebijakan dan strategi pengelolaan DAS udWaduk Wonogiri. ud Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Lokasi penelitian diambil secara udsengaja (purposive), yaitu Sub DAS Keduang dengan pertimbangan bahwa Sub DAS Keduang udmerupakan Sub DAS yang terluas dibandingkan dengan Sub DAS yang lain di wilayah DAS udWaduk Wonogiri dan merupakan Sub DAS yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya udsedimentasi di Waduk Wonogiri. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini udadalah metode Universal Soil Loss Equation (USLE) untuk menghitung prediksi erosi dan udmetode harga pasar untuk menghitung nilai manfaat multifungsi lahan pertanian sebagai udpenghasil produksi pertanian dan penyedia lapangan kerja. Biaya Ganti (Replacement Cost) uddigunakan untuk menghitung nilai manfaat multifungsi lahan pertanian sebagai pengendali uderosi dan pemelihara tata air. ud Hasil penelitian yang didapatkan diantaranya adalah telah terjadi konversi atau udperubahan penggunaan lahan yang nyata di wilayah Sub DAS Keduang antara tahun 1993 udsampai dengan 2008. Penggunaan lahan yang mengalami penyusutan adalah hutan/semak udbelukar, perkebunan/kebun, sawah, sawah tadah hujan dan penggunaan lain. Sementara itu, penggunaan lahan untuk tegalan/ladang dan pemukiman/bangunan mengalami peningkatan. udKonversi lahan pertanian ke non pertanian di Sub DAS Keduang selama kurun waktu 1993 – ud2008 seluas 297 hektar, dengan laju rata-rata 20 hektar/tahun. Lahan pertanian yang uddikonversi menjadi lahan non pertanian (pemukiman) tersebut terdiri atas lahan sawah (18 udhektar), sawah tadah hujan (44 hektar), ladang/tegalan (66 hektar) dan perkebunan/kebun (169 udhektar). Ada 4 pola konversi lahan pertanian ke non pertanian di Sub DAS Keduang, yaitu dari udsawah irigasi menjadi pemukiman, sawah tadah hujan menjadi pemukiman, ladang/tegalan udmenjadi pemukiman dan kebun/perkebunan menjadi pemukiman. udKonversi lahan pertanian ke non pertanian berdampak negatif terhadap kualitas udlingkungan DAS Waduk Wonogiri, karena hilangnya sebagian manfaat multifungsi lahan udpertanian, baik manfaat ekonomi sebagai penghasil produksi pertanian, manfaat sosial sebagai udpenyedia lapangan kerja, dan manfaat biofisik lingkungan sebagai pengendali erosi dan udsedimentasi serta pengendali tata air. Nilai manfaat multifungsi lahan pertanian yang telah udhilang akibat konversi lahan pertanian ke non pertanian di wilayah Sub DAS Keduang sangat udbesar. Nilai ekonomi ini merupakan penjumlahan dari nilai manfaat penghasil produksi udpertanian yang hilang, nilai manfaat penyedia lapangan kerja, nilai pencegah erosi dan nilai udpengendali tata air. Nilai manfaat multifungsi lahan pertanian sebagai pencegah erosi dan udpengendali tata air di Sub DAS Keduang nilainya jauh lebih besar (kurang lebih 16 kali) uddibandingkan dengan nilai manfaat penghasil produksi pertanian yang hilang, nilai manfaat udpenyedia lapangan kerja. udKebijakan pemerintah dalam mengendalikan konversi lahan pertanian ke non pertanian udsudah ada, seperti pelarangan konversi lahan sawah irigasi ke penggunaan non pertanian, udnamun implementasi di lapangan peraturan-peraturan tersebut belum dilaksanakan dengan udbaik, dan pengendalian yang dilakukan belum berjalan efektif terbukti masih adanya konversi udlahan sawah ke non pertanian. Kebijakan pengendalian konversi lahan pertanian ke non udpertanian, termasuk pengendalian konversi lahan sawah irigasi dan sawah tadah hujan besar udpengaruhnya terhadap penurunan nilai manfaat multifungsi lahan pertanian yang hilang akibat udkonversi lahan pertanian ke non pertanian. ud udKata-kata kunci : konversi lahan pertanian, multifungsi, kualitas lingkungan, nilai ekonomi.
机译:农业用地转为非农业用地将影响环境质量,从而导致农业用地的多功能效益丧失,包括经济,社会和环境功能。这项研究的目的是:(1)确定科当子流域的农业用地向非农业用地的转化率; (2)知道由于失去多功能的农业用地,无论是经济,社会还是环境功能,农业用地转为非农业形式对环境质量的影响; (3)了解因将农用地转为非农用地而损失的多用途农用地的收益价值; (4)了解政府关于水库集水区的农地转为非农业的政策,特别是有关政策内容,政策实施和政策控制的政策;以及(5)制定Wonogiri流域管理的政策指令和策略。使用的研究方法是描述性的。研究地点是有目的的,即Keduang子集水区,考虑到与Wonogiri水库集水区中的其他子集水区相比,Keduang子集水区是最宽的子集水区,并且是对Wonogiri水库中的淤泥化子集水区贡献最大的子集水区。旺吉里水库。本研究中使用的数据分析方法是用于计算侵蚀预测的通用土壤流失方程(USLE)方法和用于计算农业土地作为农业生产收益和就业提供者的多功能收益的市场价格方法。重置成本用于计算农田的多功能收益的价值,作为维护和维护水系统的控制器。获得的研究结果包括1993年至2008年之间在Keduang子集水区的转换或实际土地使用变化。土地使用的折旧是森林/灌木丛/灌木丛,种植园/花园,稻田,稻田雨养和其他用途。同时,旱地/田地和居民点/建筑物的土地使用增加了。在1993年的Keduang子集水区,农业用地转为非农业用地-298公顷,覆盖297公顷,平均每年20公顷。转换为非农业用地(耕地)的农业用地包括稻田(18公顷),雨养稻田(44公顷),田地/田地(66公顷)和种植园/花园(169公顷)。在Keduang子流域,有4种农业用地转换为非农业用地的模式,从灌溉田到定居点,从雨养稻田到定居点,从田地/系泊到定居点,从花园/种植园到定居点。将农业用地转为非农业用地对Wonogiri水库流域的质量产生负面影响,这是由于失去了一些农业用地的多功能收益,包括作为农业生产者的经济收益,作为就业提供者的社会收益以及作为侵蚀控制和保护的环境生物物理收益。沉淀和水控制。在科当次流域地区,由于农地转为非农业而失去的农地多功能价值非常高。该经济价值是生产损失的农业收益的价值,就业提供者的收益的价值,防止侵蚀的价值和水控制控制器的价值的总和。与失去的农业生产生产收益的价值,就业机会的价值相比,科登次流域的农业土地具有多种价值,可以阻止水土流失和水管理,其价值要高得多(约16倍)。已经存在控制农用土地向非农用土地转化的政府政策,例如禁止将灌溉土地转化为非农用土地,但这些规定在该领域的实施尚未得到适当实施,并且尚未生效的控制措施被证明是有效的。稻田向非农业的转化。控制农业用地向非农业用地转变的政策,包括控制灌溉稻田和大型雨养稻田的转变,对因农业用地转变为非农业用地而丧失的农业用地多功能收益价值的下降产生了影响。 ud ud关键字:农用地转换,多功能性,环境质量,经济价值。

著录项

  • 作者

    Sutrisno Joko;

  • 作者单位
  • 年度 2011
  • 总页数
  • 原文格式 PDF
  • 正文语种 {"code":"id","name":"Indonesian","id":20}
  • 中图分类

相似文献

  • 外文文献
  • 中文文献

客服邮箱:kefu@zhangqiaokeyan.com

京公网安备:11010802029741号 ICP备案号:京ICP备15016152号-6 六维联合信息科技 (北京) 有限公司©版权所有
  • 客服微信

  • 服务号